EKONOMI
Indonesia Masuk 16 Besar Ekonomi Dunia
Jumat, 23 Juli 2010 | 11:17 WIB
shutterstock
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar menyebutkan, Indonesia termasuk sebagai 16 besar negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
"Masuknya Indonesia di G-20 bukan pemberian, tetapi kita diakui sebagai 16 besar negara dengan perekonomian terbesar," kata Mahendra dalam sambutannya di acara Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Kakao Indonedia (Askindo) di Hotel Atlet Century di Jakarta, Jumat (23/7/2010).
Mahendra mengatakan, Indonesia termasuk salah satu negara yang diharapkan mampu memulihkan ekonomi dunia. Negara tersebut adalah China, India, Indonesia, Korea, dan Taiwan. "Kita sekarang adalah negaraemerging market yang dua tahun belakangan tahan dalam krisis global. Ke depan, negara ini yang akan menjadi harapan pemulihan ekonomi dunia," kata Mahendra yang baru kembali ke dalam negeri seusai menghadiri pertemuan G-20.
Indonesia memiliki kesempatan untuk masuk lebih leluasa ke perekonomian dunia di saat perekonomian Eropa dan AS melambat. Langkah itu, menurut Mahendra, sudah terlihat pada lima bulan pertama tahun ini.
"Kesimpulan awal yang bisa ditarik adalah angka lima bulan nonmigas pertama bukan saja tidak tumbuh 40 persen atau lebih tinggi dibandingkan kinerja ekspor 2008 yang merupakan ekspor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia," katanya.
Mahendra bilang, untuk mengambil posisi ekonomi yang lebih besar lagi, dua instrumen mesti diperkuat, yaitu ekspor dan investasi. "Kedua instrumen ini berkaitan, selain konsumsi di dalam negeri yang juga tinggi," katanya. (Asnil Bambani Amri/Kontan)
"Masuknya Indonesia di G-20 bukan pemberian, tetapi kita diakui sebagai 16 besar negara dengan perekonomian terbesar," kata Mahendra dalam sambutannya di acara Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Kakao Indonedia (Askindo) di Hotel Atlet Century di Jakarta, Jumat (23/7/2010).
Mahendra mengatakan, Indonesia termasuk salah satu negara yang diharapkan mampu memulihkan ekonomi dunia. Negara tersebut adalah China, India, Indonesia, Korea, dan Taiwan. "Kita sekarang adalah negaraemerging market yang dua tahun belakangan tahan dalam krisis global. Ke depan, negara ini yang akan menjadi harapan pemulihan ekonomi dunia," kata Mahendra yang baru kembali ke dalam negeri seusai menghadiri pertemuan G-20.
Indonesia memiliki kesempatan untuk masuk lebih leluasa ke perekonomian dunia di saat perekonomian Eropa dan AS melambat. Langkah itu, menurut Mahendra, sudah terlihat pada lima bulan pertama tahun ini.
"Kesimpulan awal yang bisa ditarik adalah angka lima bulan nonmigas pertama bukan saja tidak tumbuh 40 persen atau lebih tinggi dibandingkan kinerja ekspor 2008 yang merupakan ekspor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia," katanya.
Mahendra bilang, untuk mengambil posisi ekonomi yang lebih besar lagi, dua instrumen mesti diperkuat, yaitu ekspor dan investasi. "Kedua instrumen ini berkaitan, selain konsumsi di dalam negeri yang juga tinggi," katanya. (Asnil Bambani Amri/Kontan)
Sangat setuju dengan artikel di atas, karena dilihat dari pertumbuhan ekonomi di dunia akhir - akhir ini, emerging market (di dalama nya ada China dan Indonesia) yang memimpin dibandingkan dengan advanced market (negara - negara G7), apalagi dengan Euro Zone crisis yang masih dalam tahap recovery. Sebagai info juga, IHSG kita sudah tembus di level 3,000 an, selain dari domestic investor, foreign investor juga ikut berperan (bisa dilihat penguatan Indoesian Rupiah terhadap US dollar yang mendekati level 9,000). Tetapi diharapkan, bukan hanya dari sisi perekonomian saja yang diharapkan akan lebih baik, tetapi juga dari sektor sosial, moral dan politik agar sejalan.
BalasHapussetuju...hal itu bisa merubah indonesia menjadi SANGAT LEBIH BAIK dari saat ini.
BalasHapus